Tari kecak merupakan salah satu tari khas Bali yang sudah mendunia. Banyak turis datang dari seluruh penjuru dunia berkumpul untuk melihat keunikan tari kecak ini. Diselenggarakan di tebing yang tinggi dengan background sunset yang indah membuat tari kecak semakin pecah. Tari ini menceritakan kisah cinta Rama dan Sinta dalam tari Kecak yang berada ditengah hutan karena diasingkan oleh kerajaan ini kisah cinta rama dan dewi Sinta per segmenSegmen 1Cerita dimulai dari Rama dan Sinta yang sedang asyik bermain di hutan, tiba-tiba datang seekor kijang emas jelmaan dari pembantu raja Rahwana yang ditugaskan untuk memancing Rama untuk memburunya. Melihat tingkah laku kijang emas yang menyuruh Rama untuk menangkapnya. Akhirnya Rama mau pergi menangkapnya, namun sebelum dia pergi untuk menangkapnya dia meminta sang adik Laksamana untuk menjaga Sinta. Setelah pergi beberapa lama kemudian, terdengar suara Rama meminta tolong. Mendengar suara tersebut, Sinta panik dan menyuruh Laksamana pergi menolong Laksamana tidak percaya bahwa suara tersebut berasal dari sang kakak. Karena tidak kepercayaannya tersebut Sinta malah marah kepada juga Tarian Indonesia yang MenduniaAkhirnya laksamana mau menyusul sang kakak karena desakan dari Sinta. Sebelum pergi menyusul sang kakak Laksamana membuat sebuah lingkaran dan menyuruh Sinta agar tidak melewati lingkaran tersebut. Setelah Laksamana pergi, datang seorang pendeta yang sebenarnya penjelmaan dari ini meminta air kepada Sinta. Karena merasa kasihan melihat sang pendeta, akhirnya Sinta memberikan air kepada sang pendeta dengan menjulurkan tangannya keluar lingkaran. Seketika itu juga sang pendeta berubah wujud menjadi Rahwana, Sinta pun kaget mengetahui hal itu lalu menjauh dari Rahwana ingin menculik Sinta datanglah seekor burung garuda yang ingin menyelamatkan Sinta. Namun karena kekuatan dari Rahwana yang terlalu tangguh akhirnya burung garuda tersebut kalah dan Sinta pun 2Sinta pun dibawa ke kerajaan Rahwana yang bernama Alengka. Dan Rahwana menyuruh anak buahnya untuk menjaga Sinta. Sinta pun sedih dan menyesal karena melanggar perintah dari Laksamana. Dia pun berharap Rama datang untuk menolongnya. Kemudian muncul sosok kera putih bernama pun menghampiri Sinta dan mengabarinya bahwa raja Rama akan menyalamatkannya. Pada awalnya Sinta tidak percaya dan mengira Hanoman sama seperti pendeta yang merupakan sosok jelmaan dari Rahwana. Namun setelah Hanoman menjelaskan bahwa dirinya utusan dari raja Rama dan memberikan bukti sebuah cincin. Akhirnya Sinta percaya dan memberinya bunga untuk diserahkan kepada raja 3Ketika Hanoman keluar dari penjara, anak dari Rahwana yang bernama Magananda melihatnya. Pertempuran antara Hanoman dan Magananda dan kedua pembantunya pun tak kalah jumlah akhirnya Hanoman tertangkap dan akan dihukum dengan cara dibakar. Sebelum eksekusi dibakar dimulai ada pendeta yang memberikan aji-aji kepada Hanoman. Sehingga Hanoman mendapatkan kekuatan untuk melawan pun bisa melepas tangannya dari ikatan tali dan lolos dari eksekusi tersebut. Pembantu dari Magananda yang mengetahui hal tersebut tak tinggal diam. Karena telah mendapatkan kekuatan tambahan. Hanoman kali ini bisa memenangkan pertarungan dan membakar tanaman dan beberapa tempat kerajaan 4Rama dan Laksamana serta bala tentara keranya pun datang untuk menyelamatkan Sinta. Peperangan besar pun tidak dapat dihindari. Magananda melawan raja kera Sugriwa dan Rahwana melawan pertempuran ini kelompok Rama berhasil mengalahkan kelompok Rahwana. Akhirnya Rahwana kalah dan Rama pun berkumpul lagi dengan Sinta. Pertemuan antara Rama dan dewi Sinta ini disaksikan oleh Laksamana, Sugriwa dan juga Tarian Misterius di DuniaSetelah pertunjukan selesai pengunjung bisa berfoto bersama dengan aktor-aktor yang berperan dalam kisah cinta Rama dan Sinta yang ada dalam tarian tersebut. Cerita kisah cinta Rama dan Sinta ini sampai sekarang menjadi kisah kesetiaan cinta yang luar biasa.
Kisah legenda Ramayana sangatlah terkenal di dunia bahkan sampai ke Indonesia. Berikut kisahnya; Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan Prabu Sugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai DewiSinta dalam bahasa Sanskerta berarti tanah. Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan. Maka setelah Sinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India. sebenarnya diambil dari ceritera yang benar-benar terjadi di daratan India. Saat itu daratan India dikalahkan oleh India Lautan yang juga disebut tanah Srilangka atau Langka, yang dalam pewayangan disebut Alengka. Tokoh Rama adalah pahlawan negeri India daratan, yang kemudian berhasil menghimpun kekuatan rakyat yang dilukiskan sebagai pasukan kera pimpinan Prabu Sugriwa. Sedang tanah yang direbut penguasa Alengka dilukiskan sebagai DewiSinta dalam bahasa Sanskerta berarti tanah. Dalam penjajahan oleh negeri lain, umumnya segala peraturan negara dan budaya suatu bangsa akan mudah berganti dan berubah tatanan, yang digambarkan berupa kesucian Sinta yang diragukan diragukan. Maka setelah Sinta dibebaskan, ia lantas pati obong, yang artinya keadaan negeri India mulai dibenahi, dengan merubah peraturan dan melenyapkan kebudayaan si bekas penjajah yang sempat berkembang di India. Dalam khazanah kesastraan Ramayana Jawa Kuno, dalam versi kakawin bersumber dari karya sastra India abad VI dan VII yang berjudul Ravanavadha/kematianRahwana yang disusun oleh pujangga Bhatti dan karya sastranya ini sering disebut Bhattikavya dan versi prosa mungkin bersumber dari Epos Walmiki kitab terakhir yaituUttarakanda dari India, secara singkat kisah Ramayana diawali dengan adanya seseorang bernama Rama, yaitu putra mahkota Prabu Dasarata di Kosala dengan ibukotanya Ayodya. Tiga saudara tirinya bernama Barata, Laksmana dan Satrukna. Rama lahir dari isteri pertama Dasarata bernama Kausala, Barata dari isteri keduanya bernama Kaikeyi serta Laksmana dan Satrukna dari isterinya ketiga bernama Sumitra. Mereka hidup rukun. Sejak remaja, Rama dan Laksmana berguru kepada Wismamitra sehingga menjadi pemuda tangguh. Rama kemudian mengikuti sayembara di Matila ibukota negara Wideha. Berkat keberhasilannya menarik busur pusaka milik Prabu Janaka, ia dihadiahi putri sulungnya bernama Sinta, sedangkan Laksmana dinikahkan dengan Urmila, adik Sinta. Setelah Dasarata tua, Rama yang direncanakan untuk menggantikannya menjadi raja, gagal setelah Kaikeyi mengingatkan janji Dasarata bahwa yang berhak atas tahta adalah Barata dan Rama harus dibuang selama 15 lima belas tahun. Atas dasar janji itulah dengan lapang dada Rama pergi mengembara ke hutan Dandaka, meskipun dihalangi ibunya maupun Barata sendiri. Kepergiannya itu diikuti oleh Sinta dan Laksmana. Namun kepergian Rama membuat Dasarata sedih dan akhirnya meninggal. Untuk mengisi kekosongan singgasana, para petinggi kerajaan sepakat mengangkat Barata sebagai raja. Tapi ia menolak, karena menganggap bahwa tahta itu milik Rama, sang kakak. Untuk itu Barata disertai parajurit dan punggawanya, menjemput Rama di hutan. Saat ketemu kakaknya, Barata sambil menangis menuturkan perihal kematian Dasarata dan menyesalkan kehendak ibunya, untuk itu ia dan para punggawanya meminta agar Rama kembali ke Ayodya dan naik tahta. Tetapi Rama menolak serta tetap melaksanakan titah ayahandanya dan tidak menyalahkan sang ibu tiri, Kaikeyi, sekaligus membujuk Barata agar bersedia naik tahta. Setelah menerima sepatu dari Rama, Barata kembali ke kerajaan dan berjanji akan menjalankan pemerintahan sebagai wakil kakaknya Banyak cobaan yang dihadapi Rama dan Laksmana, dalam pengembaraannya di hutan. Mereka harus menghadapi para raksasa yang meresahkan masyarakat disekitar hutan Kandaka itu. Musuh yang menjengkelkan adalah Surpanaka, raksesi yang menginginkan Rama dan Laksmana menjadi suaminya. Akibatnya, hidung dan telinga Surpanaka dibabat hingga putus oleh Laksmana. Dengan menahan sakit dan malu, Surpanaka mengadu kepada kakaknya, yaitu Rahwana yang menjadi raja raksasa di Alengka, sambil membujuk agar Rahwana merebut Sinta dari tangan Rama. Dengan bantuan Marica yang mengubah diri menjadi kijang keemasan, Sinta berhasil diculik Rahwana dan dibawa ke Alengka. Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana yang sedang mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa pembesar kera yang bernama Sugriwa dan Hanuman. Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat bertahta kembali di Kiskenda setelah berhasil mengalahkan Subali yang lalim. Setelah itu, Hanuman diperintahkan untuk membantu Rama mencari Sinta. Dengan pasukan kera yang dipimpin Anggada, anak Subali, mereka pergi mencari Sinta. Setelah berhasil membebaskan Sinta, pergilah Rama dan Sinta serta Laksmana dan seluruh pasukan termasuk pasukan kera ke Ayodya. Setibanya di ibukota negera Kosala itu, mereka disambut dengan meriah oleh Barata, Satrukna, para ibu Suri, para punggawa dan para prajurit, serta seluruh rakyat Kosala. Dengan disaksikan oleh mereka, Rama kemudian dinobatkan menjadi petunjuk Sempati, kakak Jatayu, mereka menuju ke pantai selatan. Untuk mencapai Alengka, Hanuman meloncat dari puncak gunung Mahendra. Setibanya di ibukota Alengka, Hanuman berhasil menemui Sinta dan mengabarkan bahwa Rama akan segera membebaskannya. Sekembalinya dari Alengka, Hanuman melapor kepada Rama. Strategi penyerbuan pun segera disusun. Atas saran Wibisana, adik Rahwana yang membelot ke pasukan Rama, dibuatlah jembatan menuju Alengka. Setelah jembatan jadi, berhamburanlah pasukan kera menyerbu Alengka. Akhirnya, Rahwana dan pasukannya hancur. Wibisana kemudian dinobatkan menjadi raja Alengka, menggantikan kakaknya yang mati dalam peperangan. Yang menarik dan sampai saat ini sangat populer di Jawa, adalah adanya ajaran tentang bagaimana seharusnya seseorang memerintah sebuah kerajaan atau negara dari Rama kepada Wibisana, yang dikenal dengan sebutan ASTHABRATA. Pada akhir ceritera, ada perbedaan mencolok antara dua versi Ramayana Jawa Kuno. Untuk versi kakawin dikisahkan, bahwa Sinta amat menderita karena tidak segera diterima oleh Rama karena dianggap ternoda. Setelah berhasil membersihkan diri dari kobaran api, Sinta diterimanya. Dijelaskan oleh Rama, bahwa penyucian itu harus dilakukan untuk menghilangkan prasangka buruk atas diri isterinya. Mereka bahagia. Sedangkan di dalam versi prosa, menceritakan bagaimana Rama terpengaruh oleh rakyatnya yang menyangsikan kesucian Sinta. Disini Sinta yang sedang mengandung di usir oleh Rama dari istana. Kelak Sinta melahirkan 2 dua anak kembar yaitu Kusha dan Lawa. Kemudian kisah ini diahiri dengan ditelannya Sinta oleh Bumi. Kisah Ramayana mempunyai banyak versi dengan berbagai penyimpangan isi cerita, termasuk di India sendiri. Penyebarannya hampir di seperempat penduduk dunia atau minimal di Asia Tenggara. Sedangkan di Indonesia, diketahui sekitar 7 – 8 abad yang lalu, walau sesungguhnya di Indonesia dapat ditemukan jauh lebih dini yaitu sebelum abad 2 Sebelum Masehi. Ramayana dari asal kata Rama yang berarti menyenangkan; menarik; anggun; cantik; bahagia, dan Yana berarti pengembaraan. Cerita inti Ramayana diperkirakan ditulis oleh Walmiki dari India disekitar tahun 400 SM yang kisahnya dimulai antara 500 SM sampai tahun 200, dan dikembangkan oleh berbagai penulis. Kisah Ramayana ini menjadi kitab suci bagi agama Wishnu, yang tokoh-tokohnya menjadi teladan dalam hidup, kebenaran, keadilan, kepahlawanan, persahabatan dan percintaan, yaitu Rama, Sita, Leksmana, Sugriwa, Hanuman, Wibisana. Namun disini, kami informasikan tentang Ramayana versi Jawa. Di zaman Mataram Kuno saat Prabu Dyah Balitung Dinasti Sanjaya bertahta, telah ada kitab sastra Ramayana berbahasa Jawa Kuno Jawa Kawi, tidak menginduk pada Ramayana Walmiki, lebih singkat, memuat banyak ajaran dan katanya berbahasa indah. Di awal abad X sang raja membuat candi untuk pemujaan dewa Shiwa, yaitu CandiPrambanan candi belum selesai sampai wafatnya raja yang, maka dilanjutkan oleh penggantinya yaitu Prabu Daksa yang sekaligus menjadi tempat ia dikubur, dengan relief Ramayana namun berbeda dengan isi cerita Ramayana dimaksud. Ramayana Jawa Kuno memiliki 2 dua versi, yaitu Kakawin dan Prosa, yang bersumber dari naskah India yang berbeda, yang perbedaan itu terlihat dari akhir cerita. Selain kedua versi itu, terdapat yang lain yaitu Hikayat Sri Rama, Rama Keling dan lakon-lakon. Cerita Ramayana semakin diterima di Jawa, setelah melalui pertunjukan wayang wayang orang, wayang kulit purwa termasuk sendratari. Tapi ia kalah menarik dengan wayang yang mengambil cerita Mahabharata, karena tampilan ceritanya sama sekali tidak mewakili perasaan kaum awam hanya pantas untuk kaum Brahmana dan Satria walau jika dikaji lebih mendalam, cerita Ramayana sebenarnya merupakan simbol perjuangan rakyat merebut kemerdekaan negerinya. Bahwa cerita Ramayana tidak bisa merebut hati kaum awam Jawa seperti Mahabharata, antara lain disebabkan Ceritanya dipenuhi oleh lambang-lambang dan nasehat-nasehat kehidupan para bangsawan dan penguasa negeri, yang perilaku dan tindakannya tidak membaur di hati kaum awam;Ramayana adalah raja dengan rakyat bangsa kera yang musuhnya bangsa raksasa dengan rakyat para buta breduwak dan siluman; Kaum awam memiliki jalan pikiran yang relatif sangat sederhana, dan berharap pada setiap cerita berakhir pada kebahagiaan. Demikian kisah legenda Ramayana, jika ada kekurangan silahkan anda berkomentar di kasih.
jR3rv. 76 317 371 366 237 89 11 85 368