Adabanyak kelainan atau penyakit yang terjadi akibat kekurangan atau kelebihan sekresi hormone, misalnya: 1. Penyakit Addison Penyakit Addison ini terjadi karena sekresi yang berkurang dari glukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau disebabkan oleh autoimun. 2. Sindrom Cushing
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Sistem hormon pada tubuh manusia memiliki peran yang sangat penting, maka menjaga agar produksi hormon tetap ideal menjadi suatu keharusan. Gangguan pada sistem hormon bisa berujung pada sejumlah kondisi. Berikut ini adalah beberapa contoh penyakit sistem hormon yang perlu diwaspadai Insufisiensi Adrenal Sindrom Adrenogenital Penyakit Cushing Acromegaly Gangguan hormon pertumbuhan Hipertiroidisme Hipotiroidisme Hipopituitarisme Diabetes Baca juga Hormon-Hormon yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan Berikut penjelasannya Insufisiensi Adrenal Insufisiensi Adrenal adalah kondisi di mana kelenjar adrenal tidak mampu memproduksi hormon dalam jumlah yang ideal. Pada konteks ini, jumlah hormon yang diproduksi kurang dari yang seharusnya. Salah satu hormon yang diproduksi oleh kelenjar adrenal adalah hormon kortisol. Hormon kortisol merupakan hormon yang bertanggung jawab dalam mengendalikan stres. Kekurangan hormon kortisol dapat berdampak pada ketidakmampuan tubuh dalam mengelola stres sehingga kondisi ini perlu untuk diatasi. Sindrom Adrenogenital Kelainan di mana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Baca juga Ciri Khas Enzim sebagai Katalis Biokimia Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen. Hal tersebut menyebabkan timbulnya tanda-tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme.
Yukmari disimak penjelasan dari dosen biologi mengenai kelainan hormon pada manusia berikut ini. 1. Diabetes Insipidus Diabetes insipidus adalah penyakit yang menyebabkan seseorang lebih sering buang air kecil yang disertai dengan kehausan yang berlebihan. Penyebab diabetes insipidus adalah karena ada pengaruh hormon antidiuretik.
Halodoc, Jakarta - Sistem endokrin memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hormon, suatu sinyal kimia yang dikeluarkan melalui aliran darah. Adanya hormon membantu tubuh untuk menyelaraskan dan mengatur berbagai fungsinya, termasuk pernapasan, nafsu makan, keseimbangan cairan, berat badan, hingga masalah pertumbuhan. Gangguan sistem endokrin terjadi ketika ada masalah pada jaringan sistem endokrin ini. Penyebabnya bisa karena ketidakseimbangan hormon, sehingga kelenjar hanya menghasilkan sedikit hormon atau terlalu banyak. Bisa juga karena muncul luka akibat tumor atau bintil yang menyerang sistem endokrin, sehingga memengaruhi kadar hormon, tetapi bisa juga tidak berpengaruh. Penyakit yang Memicu Gangguan Sistem Endokrin Ternyata, ada beberapa penyakit yang memicu terjadinya gangguan sistem endokrin. Setiap penyakit yang berpengaruh tentu menimbulkan gejala yang berbeda. Lalu, apa saja jenis penyakit tersebut? Diabetes Ini adalah gangguan sistem endokrin yang paling sering ditemui. Diabetes melitus terjadi karena pankreas tidak mampu menghasilkan insulin yang cukup, tetapi bisa juga karena tubuh tidak mampu menggunakan insulin tersebut dengan optimal. Gejala dari kelainan ini termasuk mual dan muntah, merasa lapar dan haus berlebihan, sering buang air kecil tubuh mudah lelah, berubahnya penglihatan, dan berat badan yang naik atau turun tanpa alasan yang jelas. Baca juga Cegah Gangguan Sistem Endokrin dengan 6 Cara Ini Akromegali Akromegali terjadi ketika kelenjar pituitari membuat hormon pertumbuhan dalam jumlah berlebihan. Tentu saja, akibatnya adalah pertumbuhan yang tidak terkendali, terutama pada bagian tangan dan kaki. Gejalanya termasuk nyeri pada sendi dan tubuh, sakit kepala, tubuh lemah dan lelah, perubahan pada struktur muka, masalah penglihatan, gangguan tidur, disfungsi seksual, dan pertumbuhan kartilago dan tulang, serta penebalan kulit yang berlebihan. Penyakit Addison Penyakit Addison terjadi karena penurunan produksi aldosteron dan kortisol karena kelenjar adrenal mengalami kerusakan. Gejalanya termasuk depresi, diare, tekanan darah rendah, selalu ingin mengonsumsi garam, berat badan menurun, hiperpigmentasi pada kulit, hipoglikemia, terlewatnya periode menstruasi pada wanita, mual yang bisa disertai muntah atau tidak, dan tubuh lemah dan lelah. Tentu saja, kelainan yang satu dengan yang lainnya mungkin memiliki gejala yang mirip, terlebih tubuh yang mudah lelah dan lemah. Oleh karena itu, kamu tidak boleh menyepelekannya, dan segera periksa ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Buat janji saja dengan dokter melalui aplikasi Halodoc di rumah sakit terdekat sehingga penanganan bisa kamu dapatkan lebih cepat. Baca juga Waspada, Ini 6 Komplikasi Gangguan Sistem Endokrin Sindrom Cushing Sindrom ini terjadi karena produksi kortisol yang berlebihan yang turut dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Gejalanya berupa haus berkepanjangan, sering buang air kecil, hiperglikemia, hipertensi, osteoporosis, perubahan mood yang signifikan, tubuh lemah dan lelah, wajah berubah menjadi bundar, dan obesitas yang menyerang bagian tubuh atas saja. Penyakit Graves Kelainan ini termasuk jenis hipertiroidisme yang berpengaruh pada produksi hormon tiroid. Gejala penyakit graves termasuk mata yang menonjol, diare, perubahan suasana hati yang cepat, mudah marah, tremor, terjadi penurunan berat badan, detak jantung berdebar dan tidak teratur, pembesaran pada kelenjar tiroid, intoleran terhadap panas, dan kulit yang mengalami penebalan dan perubahan warna pada area betis. Baca juga Sistem Endokrin Alami Gangguan, Ini Dua Penyebabnya Jika mengalami salah satu dari gejala penyakit di atas, jangan biarkan dan segera tangani ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat. Referensi WebMD. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Health Grades. Diakses pada 2019. Endocrine Disorders. Livescience. Diakses pada 2019. Endocrine System Facts, Function, and Diseases.
Fibrilasiatrium merupakan suatu kelainan pada jantung yang berakibat atrium berdenyut cepat dan tidak beraturan. Kelainan ini terjadi akibatdemam rematik dan penyakit tertentu lainnya; l. Varises. Varises merupakan suatu pelebaran pada pembuluh balik (vena). Varises sering terjadi pada bagian bawah tubuh. Hemaroid atau wasir merupakan varises
Penyakit pada sistem reproduksi bisa menyerang pria dan wanita. Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi, peradangan, kelainan genetik, gangguan hormon, bahkan kanker. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi ini berpeluang tinggi untuk menyebabkan masalah kesuburan. Sistem reproduksi pria dan wanita memiliki keunikan tersendiri. Masing-masing sistem reproduksi memiliki struktur dan fungsi yang berdeda. Meski begitu, keduanya dirancang untuk memungkinkan adanya pembuahan sel telur oleh sperma, yang akan berlanjut menjadi kehamilan. Seperti sistem lainnya di dalam tubuh, sistem reproduksi juga dapat mengalami gangguan atau penyakit. Karena struktur dan fungsinya berbeda, penyakit pada sistem reproduksi pria dan wanita juga akan berbeda. Deretan Penyakit pada Sistem Reproduksi Wanita Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ luar dan dalam. Organ reproduksi wanita bagian dalam meliputi vagina, rahim, saluran telur tuba falopi, dan indung telur ovarium. Sementara organ reproduksi wanita bagian luar terdiri dari vulva, kelenjar Bartholin, dan klitoris. Beberapa penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering terjadi adalah 1. Endometriosis Salah satu penyakit pada sistem reproduksi wanita yang sering kita dengar adalah endometriosis. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tumbuh di tempat lain di dalam tubuh. Jaringan tersebut dapat tumbuh di ovarium, bagian belakang rahim, usus, atau bahkan di kandung kemih. Jaringan yang salah tempat ini akan menyebabkan nyeri haid yang hebat, perdarahan menstruasi yang deras, nyeri saat berhubungan seksual, serta sulit hamil. 2. Radang panggul Penyakit kedua yang kerap terjadi pada sistem reproduksi wanita adalah radang panggul. Penyakit ini diakibatkan oleh bakteri penyebab infeksi yang merambat masuk ke dalam panggul melalui vagina atau leher rahim. Salah satu penyebab radang panggul yang paling umum adalah penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Jika tidak diobati dengan baik, penyakit ini bisa menyebabkan nyeri panggul jangka panjang, tersumbatnya saluran telur, infertilitas, dan kehamilan ektopik. 3. PCOS PCOS atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi yang memengaruhi kadar hormon wanita. Wanita yang menderita penyakit ini akan menghasilkan hormon seks androgen dalam jumlah yang lebih banyak. Akibatnya, penderita akan mengalami sulit hamil, serta menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali. 4. Miom Miom atau fibroid rahim adalah tumor jinak yang tumbuh di rahim. Tumor pada miom terbentuk dari jaringan otot rahim. Penyakit pada sistem reproduksi wanita ini sering menyerang wanita di usia produktif. Gejalanya dapat berupa perdarahan dari vagina di luar masa haid, nyeri panggul, kram atau nyeri pada perut, nyeri punggung, sering merasa ingin pipis, serta nyeri saat berhubungan seksual. 5. Kanker pada organ reproduksi wanita Kanker pada organ reproduksi wanita dikenal dengan istilah kanker ginekologi. Beberapa jenis kanker ginekologi adalah kanker rahim, kanker mulut rahim, kanker ovarium, dan kanker vagina. Penyakit pada Sistem Reproduksi Pria Pria juga memiliki sistem reproduksi yang berada di luar dan di dalam tubuh. Organ reproduksi pria yang terletak di luar tubuh meliputi penis, skrotum kantong zakar, dan testis. Sedangkan organ reproduksi pria yang berada di dalam tubuh adalah epididimis, saluran vas deferens, saluran kemih, vesikula seminalis kantung air mani, kelenjar prostat, dan kelenjar bulbourethral. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat menyerang sistem reproduksi pria 1. Epididimitis Penyakit ini terjadi akibat adanya peradangan pada epididimis, yakni saluran di dalam skrotum yang menempel pada testis. Saluran ini berperan untuk mengangkut serta menyimpan sperma yang diproduksi oleh testis. Epididimitis dapat menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri, air mani mengandung darah, nyeri saat buang air kecil dan ejakulasi, serta gangguan kesuburan. 2. Orchitis Penyakit ini merupakan salah satu penyakit pada sistem reproduksi pria yang cukup sering terjadi. Orchitis adalah peradangan pada testis, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Orchitis bisa menyerang salah satu testis maupun keduanya sekaligus. Sama seperti epididimitis, orchitis juga bisa menyebabkan buah zakar bengkak dan nyeri. Bila tidak ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan kemandulan dan penurunan produksi hormon testosteron. 3. Gangguan prostat Prostat adalah kelenjar pada sistem reproduksi pria yang membungkus saluran kemih atau uretra. Kelenjar ini memproduksi cairan mani yang berfungsi untuk menyuburkan dan melindungi sperma. Gangguan pada prostat dapat berupa peradangan prostat prostatitis, pembesaran prostat BPH, atau kanker prostat. 4. Hipogonadisme Hipogonadisme pada pria terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan hormon testosteron yang cukup. Pada pria dewasa, kondisi ini dapat menyebabkan penurunan libido, gangguan produksi sperma dan fungsi organ-organ reproduksi, serta infertilitas. 5. Masalah pada penis Masalah pada penis tak jarang dikeluhkan oleh para pria. Beberapa penyakit yang bisa menyerang organ reproduksi pria ini adalah disfungsi ereksi, kelainan bentuk penis seperti hipospadia atau penis bengkok penyakit Peyronie, dan kanker penis. Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria dan wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti herpes genital, HIV/AIDS, sifilis, dan gonorea. Penyakit ini ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. Penyakit pada sistem reproduksi, baik pada pria maupun wanita, bisa menyebabkan kemandulan. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk selalu menjaga kesehatan organ reproduksi dengan menjalani perilaku seks yang aman dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter untuk mendeteksi penyakit-penyakit tertentu. Jika Anda mengalami gangguan atau keluhan pada sistem reproduksi, segeralah berkonsultasi dengan dokter urologi untuk pria dan dokter kandungan untuk wanita, guna mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
4 Stone Man's disease: tumbuh tulang baru di dalam tubuh. Secara medis dikenal sebagai Fibrodysplasia Ossificans Progressiva (FOP), Stone Man's disease adalah salah satu kondisi genetik yang paling langka, paling menyakitkan, dan paling melumpuhkan. Stone Man's disease menyebabkan muncul pertumbuhan tulang baru menggantikan otot, tendon
Halodoc, Jakarta - Setiap bagian dari tubuh manusia memiliki fungsinya masing-masing. Mereka saling bekerja sama satu sama lain untuk kelangsungan hidup manusia. Sedikit gangguan saja, maka pasti muncul gangguan kesehatan yang kemudian harus dilakukan pengobatan agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu hal yang mungkin kamu abaikan adalah hormon, padahal jika terjadi gangguan hormon sedikit saja seperti jumlahnya tidak seimbang, maka tubuhmu akan merasakan dampaknya. Hormon diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh. Zat kimia ini membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, mulai dari pertumbuhan, metabolisme, hingga reproduksi. Jadi, apabila gangguan hormon terjadi, dapat muncul penyakit yang tidak bisa kamu sepelekan. Nah, berikut ini beberapa jenis gangguan kesehatan yang bisa muncul akibat kelainan atau gangguan hormon, yaitu Jerawat Tidak hanya penyakit kronis yang muncul akibat gangguan hormon, penyakit yang kerap mengganggu orang-orang muda ini juga dipicu akibat kelainan hormon. Jerawat umumnya datang dan menjadi penyakit langganan bagi para wanita menjelang menstruasi. Kondisi ini salah satu penyebabnya adalah aktivitas hormon progesteron yang menghasilkan minyak berlebih pada kulit. Akibatnya, seseorang jadi lebih mudah mengalami jerawat. Parahnya lagi, jerawat akibat faktor hormon ini bukan sesuatu yang bisa dihilangkan. Baca Juga Inilah Hormon Jerawat dan Cara Mengatasinya PCOS Sindrom Polikistik Ovarium Kondisi ini terjadi saat fungsi ovarium seorang wanita mengalami gangguan dan menyebabkan hormon wanita menjadi tidak seimbang. Akibat PCOS, wanita mengalami menstruasi yang tidak lancar, misalnya hanya terjadi sekali dalam tiga bulan. Akibatnya, wanita yang mengalami penyakit ini akan sulit untuk hamil, sehingga harus diberikan perawatan untuk memperlancar siklus menstruasinya. Gigantisme Gigantisme adalah kondisi saat anak-anak memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebih. Selama masa pertumbuhan, anak-anak yang terkena gigantisme dapat memiliki ukuran tinggi dan berat badan yang terlihat di atas rata-rata. Penyebab gigantisme yang paling sering ditemui adalah tumor pada kelenjar hipofisis atau tumor kelenjar pituitari yang terletak pada bagian bawah otak manusia. Kelenjar ini berperan pada perkembangan seksual, pengendalian suhu tubuh, produksi urine serta metabolisme pertumbuhan pada wajah, tangan, dan kaki. Dengan tumbuhnya tumor pada kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar ini memproduksi hormon pertumbuhan secara berlebihan. Baca Juga Ketahui Komplikasi yang Bisa Disebabkan oleh Gigantisme Sindrom Cushing Sindrom Cushing adalah sebutan untuk sekumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar hormon kortisol dalam tubuh. Namun, kondisi ini bisa terjadi konsumsi obat-obatan kortikosteroid dosis tinggi, terutama pada anak-anak. Kondisi ini dikenal dengan hiperkortisolemia dan lebih sering terjadi pada perempuan. Beberapa gejala yang muncul antara lain wajah yang tampak bulat dan kemerahan, mengalami obesitas, penipisan kulit sehingga rentan memar, jerawat, mudah lelah, lemah otot, hipertensi, depresi, tumbuhnya rambut pada tubuh dan wajah, gangguan tidur, dan turunnya libido. Penyakit Addison Penyakit addison muncul saat kelenjar adrenal tidak memproduksi hormon kortisol cukup banyak. Inilah mengapa penyakit Addison juga sering disebut insufisiensi adrenal atau hiperkortisolisme. Penyakit ini dapat berkembang secara bertahap selama beberapa bulan. Nah, beberapa gejala khas dari penyakit ini adalah rasa lemas yang berkepanjangan dan memburuk, kelemahan otot, turunnya nafsu makan, dan turunnya berat badan. Baca Juga Dampak Kelebihan dan Kekurangan Hormon Testosteron Sebetulnya masih banyak sekali penyakit yang terjadi akibat gangguan hormon. Betapa pentingnya hormon dalam tubuh kita sehingga menjalani gaya hidup sehat adalah sebuah kewajiban agar penyakit tidak mudah menyerang kita. Jika kamu merasakan gejala penyakit dan semakin bertambah parah, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu pun bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui Halodoc. Kamu juga bisa download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Asmaadalah gangguan pernapasan dengan gejala sukar bernapas, bunyi mendesak dan batuk-batuk yang disebabkan alergi, psikis ataupun karena penyakit menurun. Pembengkakan kelenjar limfa atau adenoid baik pada hidung ( polip ) maupun pada tekak ( amandel ) akan menyebabkan wajah penderita terlihat tampak bodoh yang disebut wajah adenoid .
Gejala diabetes Orang dengan masalah kesehatan ini umumnya mengalami gejala sering haus dan sering buang air kecil, terutama di malam hari. Gejala diabetes lainnya yang menyertai adalah rasa lapar ekstrim, berat badan menurun tanpa penyebab yang jelas, mudah lelah, penglihatan kabur, dan luka yang lambat sembuh. Beberapa penderita juga rentan mengalami infeksi jamur. Gejala hipertiroid dan hipotiroid Kondisi ini berhubungan erat dengan produksi hormon tiroid yang berlebihan sehingga bisa menimbulkan gejala palpitasi jantung, berat badan menurun tapi nafsu makan tinggi, gangguan pencernaan, dan siklus menstruasi yang berantakan. Sementara hipotiroid adalah kebalikannya, hormon tiroid yang diproduksi terlalu rendah sehingga membuat seseorang merasakan gejala kelelahan, nyeri otot, rambut yang menipis, denyut jantung lebih lambat, dan pembesaran kelenjar tiroid. Gejala PCOS Masalah sistem endokrin ini hanya menyerang wanita dan bisa menimbulkan tanda-tanda seperti siklus mentruasi yang berantakan, pertumbuhan rambut yang berlebihan, rentan berjerawat, dan sulit untuk hamil. Gejala akromegali Kondisi ini cukup langka dan bisa menyebabkan seseorang mengalami pembesaran pada kaki dan tangan. Biasanya juga disertai dengan perubahan pada wajah, kelelahan, dan mati rasa pada anggota tubuh. Gejala sindrom Cushing Seseorang dengan kondisi ini cenderung memiliki berat badan berlebihan; ada lemak berlebih pangkal leher dan pundak tapi tangan dan kaki kurus. Gejala lain yang umumnya menyerang adalah mudah memar, disfungsi seksual, siklus menstruasi berantakan, dan otot lemah. Kapan saya harus periksa ke dokter? Jika Anda mengalami gejala yang disebutkan di atas, segera periksa ke dokter. Kesemua kondisinya perlu diobati dengan perawatan dokter dibantu dengan perubahan gaya hidup. Setiap pasien bisa saja menunjukkan gejala yang berbeda-beda. Bahkan ada pula yang merasakan gejala lain yang tidak disebutkan. Penyebab gangguan sistem endokrin Penyebab masalah sistem endokrin bisa berbeda-beda tergantung dengan penyakit yang mendasarinya. Pada kasus diabetes, sel-sel tubuh tidak mendukung insulin sebagaimana mestinya. Pankreas juga tidak dapat mengimbangi produksi insulin untuk mengatasi kondisi ini sehingga menyebabkan kadar gula darah yang tinggi. Sementara hipertiroid dapat terjadi karena iodine yang berlebihan, peradangan pada tiroid, dan adanya pertumbuhan abnormal pada kelenjar tiroid. Kemudian, penyebab hipotiroid umumnya adalah penyakit autoimun, pengobatan hipertiroid yang berlebihan, obat-obatan dan prosedur medis tertentu. Lain halnya dengan akromegali, yang penyebabnya ada pada kelenjar pituitari yang berlebihan dalam memproduksi hormon pertumbuhan. Masalah pada kelenjar pituitari atau kelenjar adrenal bisa jadi penyebab sindrom Cushing. Namun, ada juga yang penyebabnya tidak diketahui seperti PCOS. Faktor-faktor risiko gangguan sistem endokrin Masalah pada sistem endokrin bisa terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, beberapa orang demngan faktor tertentu berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan ini, di antaranya Menggunakan obat-obatan atau menjalani perawatan medis tertentu. Memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang serupa. Pernah mengalami cedera, terkena infeksi virus, atau peradangan lainnya yang menyerang sistem endokrin. Menganut gaya hidup yang buruk, seperti merokok dan malas bergerak. Diagnosis dan pengobatan gangguan sistem endokrin Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda. Ada banyak penyakit yang terjadi akibat masalah pada sistem endokrin. Untuk menegakkan diagnosisnya, dokter akan meminta pasien untuk menjalani serangkaian tes kesehatan. Pemeriksaan fisik untuk melihat seperti apa perubahan fisik yang mungkin dialami. Tes darah untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kadar hormon tertentu. Tes pencitraan untuk melihat kadar gula darah, adanya peradangan, tumor, atau kondisi lainnya yang mempengaruhi kelenjar. Apa saja pilihan pengobatan untuk gangguan sistem endokrin? Supaya gejalanya tidak semakin bertambah parah dan tidak menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa, seseorang yang didiagnosis kondisi ini perlu menjalani pengobatan seperti berikut ini. 1. Minum obat Beberapa obat bisa membantu pasien dalam meringankan gejala yang dialami. Contohnya pada pasien diabetes, dokter akan meresepkan obat yang bisa membantu menurunkan gula darah dan merangsang pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Bisa juga dengan pemberian insulin lewat suntikan. Pada pasien hipotiroid, dokter akan meresepkan obat yang mengandung hormon tiroid sintesis agar kadar hormon di dalam tubuh kembali memadai. Sebaliknya, pada pasien hipertiroid, obat yang diresepkan bekerja untuk manghambat kelenjar tiroid dalam memproduksi hormon. Kemudian, pada pasien PCOS yang ingin hamil, obat yang diminum akan merangsang ovulasi. Beberapa pasien juga bisa diresepkan beberapa obat yang sama dengan pengidap diabetes. Ini karena beberapa pasien PCOS dapat mengalami resistensi insulin. Pasien akromegali akan diresepkan obat untuk menghambat produksi hormon pertumbuhan, jika operasi tidak dapat dilakukan atau butuh pengobatan tambahan. Dokter juga akan meresepkan obat pada pasien sindrom Cushing yang dapat mengurangi produksi kortisol. 2. Prosedur medis Selain mengandalkan obat-obatan, beberapa pasien yang memiliki penyakit pada sistem endokrin juga direkomendasikan untuk menjalani operasi pembedahan, kemoterapi, atau radioterapi. Pada pasien yang memiliki tumor pada kelenjar di tubuhnya, operasi biasanya dijadikan pengobatan lini pertama. Pengobatan gangguan sistem endokrin di rumah Di samping mengikuti pengobatan dokter, pasien juga perlu mengubah gaya hidup jadi lebih sehat. Umumnya ini meliputi menjaga pola makan, aktif bergerak, cukup tidur, belajar mengatasi stres, dan berhenti merokok. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter yang menangani kondisi Anda mengenai perubahan gaya hidup yang lebih tepat.
lesson material | material summary | questions and answers | definitions | types and examples | other information | materi pelajaran | ringkasan materi | pertanyaan
Soal Uji Kompetensi Buku Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Penerbit Erlangga Halaman 395-399 Soal Kelainan penyakit sistem hormon dan penyebab yang paling benar, adalah.... A. gondok disebabkan oleh hiposekresi aldostreron B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi C. akromegali disebabkan oleh hipersekresi somatotropin D. diabetes mellitus disebabkan oleh hipersekresi adrenalin E. Addison disebabkan oleh hiporsekresi insulin Jawaban B. gigantisme disebabkan oleh hipersekresi Pembahasan Gigantisme, akibat kelebihan hipersekresiGH selama remaja sebelum penutupan cakram epifisis yang menyebabkan pertumbuhan tulang panjang berlebihan.
iIuU. 196 121 368 242 143 237 491 300 423
kelainan penyakit sistem hormon dan penyebabnya yang paling benar adalah